Jenuh.

Sampailah diriku dititik puncak kejenuhan.
Aku bosan.
Aku jenuh.
Aku bosan dan jenuh dengan hidupku sekarang.
Aku bosan dan jenuh berada di sini, tepatnya disekolah ini.
Aku bosan berangkat ke sekolah.
Apalagi, sekolahku sekarang masuk pada siang hari pukul 12:30.
Belum lagi, panasnya terik siang matahari yang membuat kulitku terbakar.
Dan lagi, jarak dari rumah ke sekolah yang bisa dibilang jauh.
Belum lagi, aku harus berjalan karena angkutan umum yg tidak berhenti tepat didepan sekolah.
Apalagi, aku selalu sampai dirumah pada waktu yang sangat sore dikarenakan jarak dan angkot yang muter-muter dulu.
Aku jenuh berada disekolah ini.
Apalagi, karena aku tidak punya teman selain didalam kelas.
Ya, memang aku mengenal beberapa orang diluar kelas.
Tapi rasanya, aku masih aneh. Masih merasa strange dengan orang-orang disini.
Aku rindu teman-teman lamaku.
Aku rindu keadaan sekolah lamaku.
Aku ingin disana, bukan disini.
Belum lagi, terkadang orang-orang disini membuatku kesal.
Mereka seperti manusia yang tidak pernah di ajarkan sopan santun.
Asal-asalan, slengean, bodo amat, dan sifat-sifat lain yang aku benci.
Aku memang bukan orang yg gila hormat atau semacamnya, tapi aku sangat mencintau sopan santun.
Apakah manusia seperti kalian-kalian tidak pernah diajarkan bagaimana harus berbuat sopan pada orang lain?
Aku kesal, aku marah, aku capek, aku lelah.
Terkadang, rasanya aku ingin menangis melihat sikap orang-orang disini.
Semua berbeda dari orang-orang yang aku kenal dulu, setidaknya mereka lebih baik.
Rasanya, aku ingin menjadi Kepala Sekolah, sekolah ini.
Ingin membangun dan membuat sekolah ini menjadi lebih baik, baik, baik, dan sangat baik.
Awalnya, aku tidak pernah menyangka bisa berada disini.
Disekolah yang benar-benar aku tidak suka.
Apakah ini karma? Entahlah.
Satu alasan mengapa aku masih bisa bertahan adalah, Dia.
Ya, dia. Teman sekelasku yang seketika membuat hari-hariku disini menjadi berwarna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini