Tolong.
Tolong jelaskan padaku mengapa semua jadi serumit ini?
Aku tidak tau mengapa kamu bisa memenuhi sudut-sudut terpencil otakku dan memenuhi relung-relung dihatiku.
Aku melihatmu, mengenalmu, dan kemudian mencintaimu.
Kamu menjadi penyebab rasa semangatku, tapi mengapa sekarang kamu malah menjadi penyebab rasa kesedihanku?
Semua aku lakukan diam-diam.
Hingga hatimu yang begitu beku tak pernah berhasil untuk mencair.
Semua aku sembunyikan.
Hingga perasaanmu yang begitu tidak peka tetap saja tak peduli pada gerak-gerikku yang sering tertangkap oleh sorot matamu.
Aku pandai menyembunyikan banyak hal hingga kau tak memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Aku tak bisa melupakanmu. Sungguh.
Aku selalu ingat caramu menatapku dari jauh.
Tebalnya alismu yang dari jauh pun aku pasti bisa menebak milik siapakah alis menawan itu.
Tembemnya pipimu dengan dihiasi jerawat merah di atasnya, layaknya seperti strawberry.
Tingginya badanmu yang dari kilometer berapapun aku yakin, itu pasti kamu.
Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan agar tidak dilupakan.
Tolong buat aku lupa.
Karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkanmu dari fikiranku.
Ketahuilah, kamu.
Aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang selalu mengepul otakku.
Seperti asap-asap rokok di udara, kamu seakan-akan nyata.
Aku bahkan tak percya, ternyata perasaan ini bisa sampai sejauh dan sedalam ini.
Dan selama ini juga, aku tak pernah berani mengatakan suatu hal yang mungkin kau sudah mengetahuinya.
Aku mencintai dan menyayangimu.
Aku tidak tau mengapa kamu bisa memenuhi sudut-sudut terpencil otakku dan memenuhi relung-relung dihatiku.
Aku melihatmu, mengenalmu, dan kemudian mencintaimu.
Kamu menjadi penyebab rasa semangatku, tapi mengapa sekarang kamu malah menjadi penyebab rasa kesedihanku?
Semua aku lakukan diam-diam.
Hingga hatimu yang begitu beku tak pernah berhasil untuk mencair.
Semua aku sembunyikan.
Hingga perasaanmu yang begitu tidak peka tetap saja tak peduli pada gerak-gerikku yang sering tertangkap oleh sorot matamu.
Aku pandai menyembunyikan banyak hal hingga kau tak memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Aku tak bisa melupakanmu. Sungguh.
Aku selalu ingat caramu menatapku dari jauh.
Tebalnya alismu yang dari jauh pun aku pasti bisa menebak milik siapakah alis menawan itu.
Tembemnya pipimu dengan dihiasi jerawat merah di atasnya, layaknya seperti strawberry.
Tingginya badanmu yang dari kilometer berapapun aku yakin, itu pasti kamu.
Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan agar tidak dilupakan.
Tolong buat aku lupa.
Karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkanmu dari fikiranku.
Ketahuilah, kamu.
Aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang selalu mengepul otakku.
Seperti asap-asap rokok di udara, kamu seakan-akan nyata.
Aku bahkan tak percya, ternyata perasaan ini bisa sampai sejauh dan sedalam ini.
Dan selama ini juga, aku tak pernah berani mengatakan suatu hal yang mungkin kau sudah mengetahuinya.
Aku mencintai dan menyayangimu.
Komentar
Posting Komentar