Rindu

Rindu
Saya rindu kepada anda.
Nama anda merangsuk masuk ke otak saya diatas hafalan biologi yang terlebih dahulu masuk ke otak saya.
Anda tahu tidak? anda itu mengganggu sekali.
Dua hari yang lalu, kemarin, dan hari ini anda kembali.
Dimana? dimana lagi kalau bukan di otak dan di hati saya ini.

Ingin rasanya anda segera saya miliki.
Namun, mengingat kata-kata anda kemarin membuat saya menggigil.
Jika saya bom, saya mungkin sudah meledak dari kemarin.
Karena, rasa rindu ini sudah terlalu lama bergebu-gebu dan menginginkan kebebasan.

Rindu.
Berharap anda tahu walaupun sebenarnya sampai kapanpun anda tidak akan pernah tahu.
Berharap anda peduli walaupun saya tahu anda adalah tipe orang yang cuek setengah mati.

Rindu.
Tapi saya berusaha untuk tidak rindu.
Rumit bukan? ya, karena rindu itu pasti selalu rumit.
Lebih rumit lagi, jika hanya saya yang merasakannya sedangkan anda tidak merasakannya sama sekali.
Cara terbaik adalah menahannya, melupakannya, atau mungkin membuangnya jauh dari otak dan hati saya.
Sayangnya, itu semua tidak semudah dengan apa yang saya fikirkan.
Apalagi, ada anda yang selalu bertengger di fikiran saya.


- Teruntuk kamu, RI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini